RI Turut Dorong Kemajuan dalam Negosiasi Penyusunan Framework Virus Sharing dan Benefits Sharing pada Sidang di WHO
Upaya diplomasi Indonesia di bidang kesehatan pada tingkat global kembali mencapai keberhasilan pada Pertemuan Open-Ended Working Group on Pandemic Influenza Preparedness (OEWG-PIP) di Jenewa, tanggal 10-12 Mei 2010. Delegasi Indonesia (Delri) yang dipimpin oleh Staf Khusus Menkes bidang Kerjasama Internasional dan Kelembagaan, Dr. Makarim Wibisono, berhasil meyakinkan Delegasi dari 78 negara anggota World Health Organization (WHO) untuk bersedia membahas isi dari Standard Material Transfer Agreement (SMTA) dalam rangka pengaturan virus sharing dan benefits sharing yang adil, transparan, dan setara. Kesediaan tersebut merupakan kemajuan penting yang menjamin penyelesaian negosiasi pembentukan Framework Virus Sharing dan Benefits Sharing.
Delri yang mendapatkan dukungan dari Delegasi negara-negara berkembang (antara lain India, Brazil, Bangladesh, Thailand dan Kelompok Afrika) mengajukan sejumlah rancangan ketentuan yang mengikat terhadap negara-negara anggota dalam hal upaya untuk meningkatkan: kapasitas dan respons nasional dan global pada saat terjadinya pandemik influenza; kapasitas laboratorium dan surveilans; dan kapasitas produksi vaksin, anti-virals, dan diagnostik, termasuk alih teknologi, khususnya di negara-negara berkembang dan negara-negara yang paling terkena dampak pandemik tersebut. Rancangan ketentuan tersebut diajukan dalam paket draft SMTA-1 untuk pengaturan dengan laboratorium di dalam WHO Network dan SMTA-2 untuk pengaturan dengan industri farmasi dan laboratorium lainnya.
Pertemuan telah berhasil memformulasikan dokumen draft SMTA-1 dan SMTA-2, serta menegaskan kembali pengakuan seluruh negara anggota akan pentingnya penerapan suatu mekanisme yang efektif, efisien, adil, transparan, dan setara dalam virus sharing dan benefits sharing secara ”equal footing”.
Pertemuan juga menyadari bahwa persoalan global dalam penanganan pandemik influenza, selain memerlukan Framework yang komprehensif, juga memerlukan dukungan keuangan yang berkelanjutan dan terukur, serta peningkatan solidaritas untuk mendukung kesiapan global menghadapi pandemi influenza, termasuk kontribusi industri farmasi.
Pertemuan sepakat untuk melanjutkan pembahasan mengenai hal-hal tersebut oleh Open-Ended Working Group sesudah Sidang World Health Assembly ke-63 bulan Mei 2010 dan hasilnya dilaporkan pada Sidang WHA ke-64 tahun 2011 melalui Sidang Executive Board ke-128 bulan Januari 2010.
Jenewa, 14 Mei 2010