Penganugerahan Bintang Ksatria Bakti Husada Aditya oleh Menteri Kesehatan RI kepada Dubes Dian Triansyah Djani, Watapri Jenewa, sebagai apresiasi terhadap diplomasi multilateral RI

November 14, 2011 Health and Labour Issues

Pada tanggal 14 November 2011, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-47 tahun 2011 yang bertemakan ”Indonesia Cinta Sehat”, Menteri Kesehatan RI telah memberikan tanda penghargaan kepada sejumlah individu, lembaga, propinsi, kota dan kabupaten, yang dinilai telah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam pembangunan kesehatan

“Pemberian tanda penghargaan kepada sejumlah individu, pemerintah dan lembaga merupakan penghargaan atas jasa-jasa dan peran kontribusi yang dinilai luar biasa dalam pembangunan nasional di bidang kesehatan”, demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih. Para penerima penghargaan tersebut antara lain mencakup penghargaan Krida Bakti Husada Aditya, Krida Bakti Husada Kartika, dan Krida Bakti Husada Arutala. Penghargaan serupa diberikan kepada sejumlah propinsi, kota dan kabupaten yang dinilai telah berhasil mengembangkan prinsip kota sehat, melalui penghargaan Manggala Karya Bakti Husada kepada sejumlah 67 kota propinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Dubes Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI pada PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, telah mendapatkan kehormatan untuk menerima penghargaan Ksatria Bakti Husada Aditya (bintang penghargaan di bidang kesehatan yang tertinggi) yang diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan RI sebagai apresiasi yang tinggi terhadap kerja keras, Kementerian Luar Negeri pada umumnya dan PTRI Jenewa khususnya, dalam menperjuangkan dan menegosiasikan disepakatinya Pandemic Influenza Preparedness Framework pada Sidang ke-64 World Health Assembly, bulan Mei 2011 lalu. Disamping itu, juga telah diberikan tanda penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala kepada Desra Percaya, Deputi Wakil Tetap RI dan Sdr. Achsanul Habib, Counselor PTRI Jenewa serta Dubes I Gusti Wesaka Puja (Dubes RI di Wina) mantan Dewatapri PTRI Jenewa.

Sebagaimana dinyatakan oleh Dubes Dian Triansyah Djani, Kementerian Luar Negeri dan jajaran PTRI Jenewa sangat menghargai pemberian penghargaan ini. Ditegaskan bahwa penganugerahan tersebut merupakan bentuk konkrit hasil perjuangan, peran dan kontribusi PTRI Jenewa dalam mendukung misi pemerintah dan kepentingan nasional RI dil bidang kesehatan khususnya di Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) di Jenewa. Pemberian penghargaan tersebut kiranya pula dapat menjadi pendorong dan pemacu peningkatan perjuangan diplomasi RI di berbagai forum multilateral.

Sebagai catatan, proses perundingan pembentukan PIP Framework telah mengakhiri 4 tahun perjuangan RI dalam upaya Indonesia untuk mendobrak sistem penanganan Pandemik Influenza pada tingkat global yang sebelumnya dinilai tidak adil, setara dan transparan. Kesepakatan pembentukan kerangka kerja di bidang kesehatan (Framework) tersebut telah memberikan keuntungan bagi Indonesia khususnya dengan terciptanya suatu kerangka kerjasama multilateral dalam kesiapan menghadapi pandemic Influenza dan penyakit menular lainnya yang mengedepankan akses terhadap virus dan pembagian manfaat (benefit sharing) yang adil dan transparan dengan mengedepankan prinsip kesetaraan (equal footing).