“WHO Mendukung Indonesia dalam Penanganan Pandemi dan Tidak Mengkritisi Kebijakan”
Jenewa, 16 Juli 2021.
“WHO akan terus mendukung upaya negara dalam penanganan pandemi COVID-19 dan tidak dalam posisi mengkritisi kebijakan Indonesia dalam penyediaan Vaksin COVID-19” demikian ditegaskan KUAI PTRI Jenewa, Duta Besar Grata E. Werdaningtyas, merespons pemberitaan media mengenai kebijakan vaksin berbayar Indonesia.
PTRI Jenewa telah mengikuti pemberitaan yang berkembang di tanah air dan juga mengikuti Konferensi Pers mengenai COVID-19 pada tanggal 12 Juli 2021.
Menyikapi pemberitaan tersebut, PTRI Jenewa pada tanggal 15-16 Juli 2021 telah menghubungi WHO dan memberikan informasi terkait komitmen tegas Indonesia bahwa vaksin dari COVAX Facility akan diberikan secara gratis kepada kelompok prioritas. Disisi lain Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk menjamin akses terhadap vaksin bagai seluruh penduduk di tanah air.
Dalam hal ini, pasokan vaksin Gotong Royong tidak menggunakan alokasi vaksin dari COVAX Facility dan tidak bersumber dari APBN.
WHO memahami sepenuhnya dan mendukung komitmen tegas Indonesia, termasuk pemanfaatan vaksin dari COVAX Facility untuk kelompok prioritas dan secara tidak berbayar.
Lebih lanjut, WHO juga dapat memahami tantangan yang dihadapi oleh Indonesia serta negara anggota WHO lainnya dalam penanganan pandemik dan penyediaan vaksin COVID-19.
Dr. Ann Lindstrand dalam kesempatan tersebut menegaskan kepada PTRI Jenewa bahwa “Sekretariat WHO tidak berposisi untuk mengkritisi kebijakan negara anggota, melainkan akan terus mendukung negara, termasuk Indonesia, dalam mengatasi pandemi.”
Dalam konferensi pers tanggal 12 Juli 2021, WHO telah menjawab pertanyaan wartawan VOA Indonesia mengenai “Bagaimana pandangan WHO terkait kebijakan Indonesia mengenai adanya vaksin berbayar sekalipun sebagiannya berasal dari pemberian gratis dari negara-negara lain?”.
WHO memberikan jawaban yang bersifat prinsip dasar dan umum yang diwakili oleh Dr. Ann Lindstrand, Kepala Unit Program Imunisasi Esensial, dengan merujuk kerja sama vaksin COVAX Facility yang WHO majukan. Dalam hal, tentuya pembayaran akan memunculkan isu etika bila vaksin tersebut menggunakan alokasi dari COVAX Facility. Semua warga negara harus mendapatkan akses yang sama terhadap vaksin.
Lebih lanjut, Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif WHO Programme for Emergencies, menekankan pula bahwa Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus yang tajam. Disampaikan juga bahwa WHO terus mendukung upaya Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Dalam hal ini negara-negara, termasuk Indonesia semestinya lebih banyak mendapatkan akses terhadap vaksin melalui COVAX Facility, namun disayagkan bahwa hal tersebut tidak berjalan dengan lancar. Desain ideal vaksin melalui COVAX Facility ditujukan untuk kelompok rentan dan nakes, namun sayangnya hal ini juga belum dapat dipenuhi oleh masyarakat internasional.
Dengan klarifikasi WHO kepada PTRI Jenewa ini, tentunya publik dan media dapat menyimak secara utuh pesan yang disampaikan oleh Dr. Ann Lindstrand dan Dr. Mike Ryan dalam menjawab pertanyaan dari VOA.
Pesan utama yang disampaikan oleh Dr. Ann adalah terkait dengan program vaksinasi yang bersumber dari COVAX Facility dimana di Menlu RI adalah salah satu co-chair Advanced Market Commitment (AMC) countries.
Melalui mekanisme kerja sama ini, COVAX Facility berupaya menyediakan ketersediaan vaksin gratis untuk negara AMC, termasuk Indonesia, dengan target 20% dari populasi atau 54 juta penduduk (1) . Sampai saat ini jumlah vaksin yang sudah diterima oleh Indonesia dari COVAX Facility adalah 16,204,960 dosis (2) yang berarti 3% dari penduduk Indonesia. Sedangkan target vaksinasi yang ingin dicapai oleh Pemerintah Indonesia adalah 208 juta penduduk (3).
Indonesia sebagai bagian dari AMC tentunya akan secara tegas menghormati prinsip pemberian vaksin dari COVAX Facility secara gratis bagi kelompok prioritas di dalam negeri.
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia telah secara tegas memilah sumber vaksin yang digunakan. Seluruh vaksin donasi dari COVAX Facility digunakan untuk vasinasi gratis bagi kelompok prioritas, sedangkan kategori vaksin Gotong Royong dilakukan oleh KADIN Indonesia menggunakan pasokan dari jalur lain.
Dalam berbagai kesempatan, WHO menghargai kontribusi Indonesia sebagai mitra dalam penanganan masalah pandemi di kawasan dan global, dan sangat berharap peran penting itu terus dilanjutkan dalam situasi pandemi global ini.
- https://www.kemkes.go.id/article/print/21010800001/indonesia-amankan-penyediaan-vaksin-hingga-20-dari-populasi-melalui-kerjasama-multilateral-dengan-co.html
- https://www.gavi.org/covax-vaccine-roll-out/indonesia
- https://covid19.go.id/berita/data-vaksinasi-covid-19-update-15-juli-2021
***