INDONESIA PIMPIN PERTEMUAN NEGATIVE SECURITY ASSURANCES DI JENEWA
Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Febrian A. Ruddyard, pada Kamis (24/3) memulai tugas memimpin rangkaian pertemuan terkait Effective International Arrangements to Assure non-nuclear weapons States againts the use or threat of use of nuclear weapons atau Negative Security Assurance (NSA) di Jenewa, Swiss. Rangkaian pertemuan yang akan diselenggarakan hingga akhir Juni 2022 ini dilakukan dalam kerangka Konferensi Perlucutan Senjata atau yang dikenal dengan Conference on Disarmament (CD).
“Dengan situasi keamanan yang begitu rumit saat ini, langkah-langkah konkrit perlucutan senjata nuklir sangat di butuhkan, termasuk dalam penguatan NSA,” demikian ditegaskan oleh Duta Besar Ruddyard pada sambutan pembukaan pertemuan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu prioritas yang akan dikedepankan oleh Indonesia dalam rangkaian pertemuan tersebut adalah untuk mengidentifikasi konvergensi dan mempersiapkan fondasi bagi perundingan NSA di masa mendatang.
Indonesia akan mengedepankan peran selaku bridge-builder di dalam menyelaraskan perbedaan posisi dan pendekatan diantara negara-negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara tanpa senjata nuklir. “Meningkatnya ketegangan dan ancaman penggunaan senjata nuklir seharusnya tidak dijadikan sebagai ganjalan, namun sebagai kesempatan dan momentum politis untuk menciptakan kemajuan Conference on Disarmament,” demikian ditambahkan oleh Duta Besar Rudyard.
Duta Besar Ruddyard mengemban tugas sebagai Koordinator Subsidiary Body 4 on NSA setelah dipilih secara konsensus oleh seluruh negara anggota Conference on Disarmament pada Pertemuan Pleno tanggal 21 Februari 2022 yang lalu. Selain Indonesia, Aljazair, Spanyol, Chile dan Belarus juga dipilih menjadi Koordinator keempat Subsidiary Body lainnya di CD tahun ini.
Conference on Disarmament di Jenewa sendiri merupakan satu-satunya forum multilateral yang memiliki mandat untuk merundingkan berbagai kesepakatan internasional di bidang perlucutan senjata. Beranggotakan 65 negara, termasuk seluruh negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara dengan kekuatan militer paling signifikan di dunia, Conference on Disarmanent telah menghasilkan berbagai perjanjian internasional terkait pengaturan dan perlucutan senjata, diantaranya Konvensi Senjata Biologi, Konvensi Senjata Kimia dan Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir.
Jenewa, 24 Maret 2022